Kamis, 30 Desember 2010

KANKER SERVIKS

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
  • IVA

    IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
  • Pap smear

    Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
  • Thin prep

    Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
  • Kolposkopi

    Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Sabtu, 18 Desember 2010

SAY NO TO SMOKE


Efek Rokok Bagi Wanita

28 October 2009 by citromduro 3 Comments KOMPAS.com

Penelitian lain yang dilakukan para ahli dari Universitas Harvard, AS, dan Universitas Bergen di Norwegia terhadap 950 pria dan wanita yang menderita penyakit paru obstruktif kronik (COPD), penyakit akibat rokok, menemukan hasil yang hampir sama. Diketahui, pasien COPD wanita umumnya berusia lebih muda ketika mereka didiagnosis memiliki penyakit tersebut, dan mereka merokok lebih sedikit dibanding pria. “Wanita lebih rentan terhadap efek kerusakan paru-paru akibat rokok,” kata dr Inga-Cecilie Soerheim, peneliti tamu di Harvard yang hasil penelitiannya dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Thoraric Society’s. Fakta dari sejumlah penelitian dalam 20 tahun lalu telah menyatakan bahwa perokok wanita lebih rentan terkena kanker paru-paru dibanding perokok pria. Soerheim dan rekannya, dr Dawn L DeMeo, asisten profesor obat-obatan pada Sekolah Harvard Medical dan Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, menemukan bahwa pada tahun 2000, angka kematian wanita terhadap COPD melebihi pria, meski para peneliti belum mengetahui alasannya.
Namun, dr Michael Thun, mantan Direktur Penelitian Epidemiologi di American Cancer Society, tidak menerima secara cepat teori tesebut. “Bukti sebenarnya menunjukkan bahwa wanita dan pria sama-sama berisiko terkena kanker paru-paru, dengan atau tanpa merokok,” katanya.
Namun, Thun menambahkan, tipe kanker paru-paru mereka berbeda, mengacu pada daerah paru-paru yang memiliki kemungkinan bahwa kanker terjadi pada wanita dan pria. Terkait dengan penelitian baru COPD, yang menyatakan wanita lebih rentan, Thun berpendapat, ada faktor lain yang memicu, seperti harapan hidup wanita yang lebih lama. Selain itu, fokus pada kemungkinan perbedaan jender mungkin dilupakan. Sebaliknya, ia menekankan agar ahli kesehatan dan masyarakat umum perlu fokus jika merokok adalah kontribusi terbesar pada kanker paru-paru dan COPD. “Jika mereka berhenti merokok sebelum berusia 50 tahun, maka sebagian besar risiko tersebut bisa dihindari,” ujarnya, mengutip penelitian yang sudah dipublikasikan. Kemudian ketika mereka berhenti, wanita dan pria dapat mencari cara lain untuk mengurangi risiko terhadap kanker paru-paru, seperti menghindari asap rokok.
Menurut American Cancer Society, kanker paru-paru menjadi penyebab tertinggi terhadap kematian pria dan wanita di Amerika Serikat. Lebih banyak orang yang meninggal akibat kanker paru-paru dibanding dengan kanker kolon, serta kombinasi kanker payudara dan prostat. Lembaga ini memperkirakan, lebih dari 219.000 kasus baru kanker paru-paru akan terdiagnosis tahun ini, dan 159.390 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut.

BROKOLI SANG PENYELAMAT

Menghalau Kanker dengan Brokoli

 

Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk kedalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli ini berasl dari Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini pula masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup popular sebagai bahan pangan. Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin. Brokoli mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau sedangkan kembang kol berwarna putih. Brokoli dikenal sebagai keluarga sayuran jenis kubis-kubisan (cruciferae) yang memiliki ciri daun dan bunga berbentuk vas bunga. Bunganya terdapat dalam tandan yang muncul dari ujung batang atau tunas. Sayuran cruciferae atau brassicaceae meliputi beberapa genus di antaranya kubis, petsai, sawi dan lobak. Pemilihan brokoli yang baik yaitu brokoli yang berwarna hijau, segar, berbatang halus dengan daun liat, bongol kepala utuh, dan memiliki kelompok pucuk yang masih kuncup berwarna hijau tua atau hijau keungu-unguan.

Kandungan Nutrisi dan Cara Sehat Mengolah Brokoli
Kembang kol dan kubis merupakan keluarga brokoli tetapi pada brokoli mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan sayuran lainnya. Brokoli mengandung banyak vitamin C dan beta karotin yang merupakan antioksidan yang sangat penting. Di Amerika Serikat brokoli telah menjadi sayuran favorit yang menyehatkan dibanding kembang kol, kubis, dan sayuran hijau lainnya.
Tabel Kandungan nutrisi ½ cangkir brokloli segar yang sudah di masak
Kalori 23 gram
Serat 2,4 gram
Protein 2,3 gram
Karbohidarat 4,3 mg
Vitamin C 49 mg
Vitamin A 5 mg
Asam Folat 53,3 nanogram
Kalsium 89 mg
Zat besi 0,9 mg
Kolesterol 0
Natrium 15 mg
Kandungan kimia lain yang terdapat pada brokoli: mengandung asam folat (anggota vitamin B) yang berfungsi rasa stress, rasa panic, gelisah, bahkan depresi berat sekalipun. Selain itu mengandung mineral dan berbagai vitamin (A,C,E, vitamin, riboflavin, nikotinamide). Zat lain yang terkandung dalam brokoli adalah sulfur, dalam bentuk glukosinolat, senyawa antidote, monoterpen dan genestein. Zat yang terkandung didalam brokoli juga bermanfaat sebagai antioksidan. Sedangkan seratnya bermanfaat untuk mencegah konstipasi/ sembelit dan mencegah gangguan pencernaan lain. Para peneliti menilai bahwa brokoli dan sayuran hijau lain harus masuk ke daftar diet tiap minggunya. Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi dapat mengurangi risiko kanker atau serangan jantung. Setengah cangkir brokoli yang telah dimasak terdiri dari nutrisi yang sama banyaknya dengan nutrisi dari fitokimia isothiocyanates.
Sebelum dikonsumsi, cuci brokoli di dalam air keran dingin. Jangan pernah merendam brokoli di dalam air karena akan mengurangi kadar nutrisinya. Brokoli segar sangat lezat bila dihidangkan secara dimasak terlebih dahulu maupun mentah. Memasak brokoli terlalu matang dapat menjadikan sulfur yang sangat kuat. Kukus brokoli selama 3-4 menit atau rebus kira-kira 1 inci di atas air mendidih dalam waktu yang kurang lebih sama dengan di atas, tetapi anda harus mencucinya dulu dengan air garam agar ulat-ulat sayur yang terselip di brokoli bisa terlepas. Usahakan memasak brokoli agar warnanya tetap hijau terang. Memasak brokoli terlalu matang akan membuat brokoli menjadi berwarna hijau kehitam-hitaman dan menghilangkan kadar nutrisinya, terutama vitamin C.

Brokoli beku (frozen)
Brokoli beku (frozen) adalah cara terbaik untuk membuat brokoli lebih awet dan segar. Brokoli dan semua jenis brokoli yang lain harus dibersihkan dengan air mendidih sebelum dibekukan. Sayuran yang tidak dicuci terlebih dahulu mengandung bahan aktif enzim yang dapat menyebabkan brokoli menjadi keras dan juga nutrisi akan hilang selama dibekukan. Membersihkan brokoli terlebih dahulu dapat memperlambat pertumbuhan aktivitas enzim. Pembekuan tidak memengaruhi kualitas dari setiap sayuran. Pembekuan sebenarnya dapat menambah karakter yang tidak diinginkan. Pilihlah brokoli yang telah tumbuh dengan kondisi yang bagus dan dipersiapkan untuk dibekukan secepatnya. Brokoli yang telah dipilih kualitasnya untuk dimakan akan mendapatkan hasil yang maksimal untuk dibekukan.

Berikut ini cara mengawetkan brokoli dengan dibekukan :
  1. Siapkan wadah kecil maupun besar dengan tutupnya dan ukuran yang memadai, masukkan 5 liter air untuk direbus.
  2. Sementara itu cuci brokoli, potong batang hingga ke ujung kembangnya tidak lebih dari 1 inci panjangnya.
  3. Masukkan brokoli ke dalam air mendidih dan langsung tutup dengan rapat. Mencuci brokoli sebaiknya tidak lebih dari 0,5 kg.
  4. Rebus selama 3-4 menit.
  5. Siapkan pencucian dengan air es di dalam wadah berukuran 5 liter atau air yang mengalir dalam wastafel.
  6. Pindahkan brokoli dengan garpu atau keranjang saringan dan tiriskan.
  7. Masukkan brokoli dalam kantung plastik agak sedikit tebal, usahakan tidak terlalu banyak udara yang masuk. Jangan lupa cantumkan tanggal pada setiap kantung dan simpan pada suhu 17o C atau lebih rendah. Brokoli Anda dapat tahan selama satu tahun.
Brokoli Cegah Kanker
Di Amerika pada tahun 2002 terdiagnosis sebanyak 189.000 penderita dan pada tahun yang sama diketahui terdapat sekitar 30.200 penderita meninggal dunia akibat kanker prostat. Jumlah tersebut sama dengan 10 kali jumlah korban runtuhnya WTC di New York. Pengobatan dapat dilakukan dengan radioterapi. Dokter dan pasien lebih suka menggunakan cara radiasi, namun alat radioterapi masih cukup mahal. Ilmuwan Ohio State University Amerika Serikat berhasil mengisolasi kandungan isothiocyanates aktif antikanker yang ada di dalam brokoli. Uji coba di laboratorium menunjukkan bahan aktif yang terbentuk dari glucosinolates ketika dicerna ini menghambat pertumbuhan sel kanker. Penelitian selama enam tahun yang dilakukan oleh para ahli di Harvard State University dan Ohio State University menemukan laki-laki yang memakan brokoli dua kali atau lebih selama sepekan kecil kemungkinannya terkena kanker kandung kemih dibandingkan mereka yang hanya makan brokoli sekali dalam seminggu. Kita mulai mengamati senyawa apa dalam brokoli yang bisa menghambat atau memperlambat pertumbuhan sel kanker,” ujar Steven Schwartz, guru besar teknologi pangan dari Ohio State University. Schwartz dan rekannya kemudian mengisolasi senyawa yang disebut glucosinolates dari kecambah brokoli. Pada saat dikunyah dan kemudian dicerna, fitokimia ini berubah menjadi isothiocyanates, senyawa yang dipercaya oleh para ilmuwan dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Terbukti, paling tidak dalam uji laboratorium, isothiocyanates menghambat pertumbuhan sel kanker dan pengaruh paling besar terjadi pada sel kanker kandung kemih dan paling agresif. Pertama mengekstrak dan mengukur jumlah kandungan glucosinolates dari kecambah brokoli. Kemudian mereka mengubah glucosinolates menggunakan proses enzim menjadi isothiocyanates. “Secara alami brokoli muda memang mengandung konsentrasi fitokimia lebih tinggi dibandingkan brokoli yang sudah tumbuh besar, tetapi memakan brokoli yang besar juga memberikan manfaat untuk kesehatan,” ujar Schwartz. Steven Schwartz dan rekannya memberikan glucosinolates dan isothiocyanates dalam jumlah tertentu ke tiga jenis sel kanker yaitu dua jenis sel kanker kandung kemih manusia dan satu jenis sel kanker tikus. Para ilmuwan sudah mengetahui bahan aktifnya adalah isothiocyanates, tetapi mereka juga ingin tahu apakah glucosinolates memberikan pengaruh pada pertumbuhan sel kanker. Ternyata senyawa glucosinolates tidak berdampak pada sel kanker.
Sedangkan isothiocyanates terbukti menurunkan pertumbuhan tiga jenis sel kanker dalam percobaan, pengaruh paling kuat justru terjadi pada sel kanker manusia yang paling ganas. Para ahli tidak yakin apa penyebabnya atau bagaimana persisnya senyawa ini menjaga sel kanker tidak tumbuh. Tim peneliti belum yakin bahwa isothiocyanates merupakan satu-satunya senyawa dalam brokoli yang berkerja sebagai antikanker.
Kecurigaan Steven Schwartz terbukti, hasil riset IRF (Institut Penelitian Makanan) Inggris menunjukkan, brokoli yang berwarna hijau itu, memiliki senyawa kimia lain selain isothiocyanates, senyawa tersebut bernama sulforaphane yang dipercaya bisa menahan efek berkelanjutan dari kanker. Bila kita bisa memproduksi brokoli dengan kualitas tinggi, maka unsur kimia yang disebutkan tadi juga akan berkapasitas dan berdaya guna lebih besar. “Mengkonsumsi brokoli dengan kadar sulforaphane tinggi, kemungkinan para penderita kanker bisa lebih minimal mengalami potensi kesakitan,” ujar Profesor Richard Mithen Koordinator Penelitian dari IRF Inggris. Penelitian lainnya yang dilakukan James D. Brooks dan koleganya yang berjudul Potent Induction of Phase 2 Enzymes in Human Prostate Cells by Sulforaphane menunjukkan bahwa sulforaphane menyebabkan ekspresi fase 2 enzim dan mengaktifkannya dalam sel prostat manusia. Penelitian ini dapat membantu menjelaskan rendahnya risiko kanker prostat pada laki-laki yang banyak mengkonsumsi sayuran famili Cruciferae, terutama brokoli.
Penelitian lain yang dilakukan Dr. Setiawan Dharlimantha, dalam bukunya yang berjudul ‘Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2’ menyatakan brokoli berkhasiat mempercepat penyembuhan penyakit serta mencegah dan menghambat perkembangan sel-sel kanker di dalam tubuh. Terutama penyakit kanker yang berkaitan dengan hormon, seperti kanker payudara pada wanita, dan kanker prostate yang mengancam pria. Manfaat lain, brokoli mampu mencegah serangan stroke ini terbukti melalui penelitian yang dilakukan tim epidemologi dari Harvard University. Tanaman yang cocok tumbuh di dataran tinggi ini sangat baik dikonsumsi penderita kencing manis. Kandungan chromium dan seratnya dapat mengatur kadar gula darah. Brokoli memperkuat sel-sel tulang. Mengkonsumsinya sejak muda, mencegah penyakit pengeroposan tulang (esteoporosis) di usia tua. Brokoli berkhasiat pula menghadang penyakit kulit seperti abses atau bisul. Meningkatkan daya kerja otak. Bila anda rentan terkena infeksi kulit, tak usah ragu, perbayaklah menyantap brokoli.

KANKER
Kanker merupakan salah satu penyakit degeneratif yang membutuhkan perhatian khusus. Karena sebagian penderita penyakit ini berakhir dengan kematian. Di Indonesia dalam waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan peringkat kanker sebagai penyebab kematian, yaitu dari urutan ke-12 menjadi urutan ke-6.
Diperkirakan setiap tahun terdapat 190.000 penderita baru dan seperlima di antaranya meninggal. Sebuah studi melaporkan insiden penderita kanker di dunia pada tahun 1999 sekitar 10 juta kasus baru, dan sekitar tujuh juta orang di antaranya berakhir dengan kematian. Pengertian dari Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Sel yang terus-menerus membelah dan memperbanyak diri, misalnya terdapat pada sel-sel kulit, sel epitel lambung, saluran pencernaan dan paru-paru.
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi (perubahan yang terjadi pada bahan genetik DNA/ RNA) di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker.

Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan oleh :
  1. Senyawa kimia maupun fisik yang disebut karsinogen (senyawa penyebab kangker).
  2. Terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
  3. Hubungannya yang sangat intensif dengan lingkungan, seperti udara dan makanan, sementara pergeseran pola makan tradisional memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan, terutama negara-negara yang memiliki pendapatan lebih tinggi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi. Jenis kanker yang umum menyerang adalah paru-paru, lambung, payudara, usus, mulut dan pharinx, hati, serviks, oesophagus, prostat, limfoma, ginjal dan leukimia.
Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang Program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan suatu slogan ”kembali ke alam” yakni, upaya mencari, meneliti dan menggunakan bahan alami nabati untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif atau noninfeksi yang banyak muncul di lingkungan masyarakat. Berbagai cara telah dilakukan manusia untuk mengatasi masalah kanker. Para peneliti dari berbagai bidang ilmu mulai mencoba menggunakan bahan kimia alami antitumor berupa senyawa fitokimia yang banyak terdapat pada tanaman dan dikenal sebagai ”Cancer chemoprevention” atau pencegah kanker. Pencegahan kanker menggunakan senyawa fitokimia adalah salah satu upaya menggunakan bahan kimia alam yang diharapkan dapat mencegah tahap awal suatu karsinogen, sebelum terjadi penyebaran lebih lanjut. Kriteria pemilihan senyawa kimia yang digunakan sebagai ”chemoprevention” sangat berbeda dengan senyawa yang digunakan sebagai kemoterapi. Senyawa kemoterapi sering digunakan untuk membunuh sel, baik sel kanker maupun sel normal yang kurang sehat. Namun hasilnya bahkan berpengaruh kurang baik pada penderita.
Sebaliknya senyawa ”chemoprevention” yang digunakan sebagai antikanker umumnya bersifat tidak beracun dan relatif bebas dari pengaruh buruk lainnya.

Antioksidan Untuk Kanker
Peran positif antioksidan terhadap penyakit kanker diakibatkan oleh aterosklerosis memang cukup sering didiskusikan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kini dikeluarkanlah rekomendasi untuk lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah untuk menghindari penyakit degeneratif. Lemak tak jenuh merupakan bagian terbesar dari Low Density Lipoprotein (LDL, yaitu lipoprotein pembawa kolesterol utama dalam plasma darah), dan oksidasi pada lemak tersebut yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Modifikasi LDL melalui oksidasi akan menghasilkan LDL teroksidasi yang tidak dikenal oleh reseptor LDL, tetapi dikenal oleh makrofag. Pengambilan LDL teroksidasi oleh makrofag akan mengakibatkan akumulasi kolesterol dan membentuk sel-sel busa yang akhirnya mengakibatkan aterosklerosis. Pencegahan aterosklerosis dapat dilakukan dengan penghambatan oksidasi LDL menggunakan antioksidan. Antioksidan dapat berperan dalam melindungi Low/ Very Low Density Lipoprotin (LDL dan VLDL) dari reaksi oksidasi. Untuk kanker , banyak ilmuwan spesialis yang menyetujui bahwa penyakit ini berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan pada mutasi gen dapat terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15%, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85%. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Radikal bebas merupakan molekul-molekul yang memiliki elektron tidak komplet, sehingga menjadi reaktif. Radikal bebas terekspos ke tubuh kita akibat situasi lingkungan yang tidak sehat, seperti paparan asap rokok dan asap kendaraan bermotor, bahan kimia, juga olahraga serta konsumsi makanan berlebih. Elektron liar ini menyerang DNA dan merusak molekul normal. Kerusakan inilah yang menyebabkan terjadinya kanker. Karena itu, sebelum elektron liar menghancurkan sel-sel normal, kita harus menyiapkan pasukan antioksidan untuk menghadang serta melumpuhkannya.

Mekanisme aktifitas kanker dengan senyawa kimia dapat melalui tiga cara, yaitu:
  • menghambat bioaktifikasi karsinogenesis
  • memblok jalur pembentukan sel ganas (blocking agent) seperti antioksidan
  • menekan dan memanipulasi hormon
Aktivitas antioksidan selain dapat mencegah autooksidasi yang menghasilkan radikal bebas juga dapat menekan proliferasi (perbanyakan) sel kanker. Mengingat adanya bermacam-macam jenis sel kanker, maka efektivitas dari antioksidan uji juga beragam dan spesifik untuk kasus tertentu. Para ahli percaya bahwa sayur, buah dan biji-bijian dapat mencegah timbulnya kanker dan menurunkan risiko terjadinya tumor. Setelah diteliti lebih jauh ternyata komponen yang ada dalam bahan pangan nabati itu adalah vitamin, mineral, serat dan fito-kimia. Untuk itu salah satu pusat penelitian kanker di Amerika yaitu National Cancer Institute dan European School of Oncology Task Force on Diet, Nutrition and Cancer merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran yang cukup untuk mencegah terjadinya penyakit kanker. Fito-kimia sudah terbukti dapat mencegah timbulnya kanker kolon, payudara dan usus dan lambung. Isoflavon yang banyak terdapat pada kedelai, ginseng, buah dan sayur dapat menurunkan risiko mendapatkan kanker payudara.
Stres oksidatif adalah keadaan ketidakseimbangan antara prooksidan dan antioksidan. Keadaan stress oksidatif sebetulnya dapat diinduksi oleh berbagai faktor, antara lain adalah kurangnya antioksidan atau kelebihan produksi radikal bebas. Radikal bebas sebetulnya diproduksi secara fisiologis oleh sel sebagai konsekuensi logis pada reaksi biokimia dalam kehidupan aerobik. Namun, jika radikal bebas berlebihan dan antioksidan seluler tetap jumlahnya atau lebih sedikit, maka kelebihan radikal bebas ini tidak bisa dinetralkan dan akan berakibat pada kerusakan sel itu sendiri. Kondisi stres oksidatif yang berakibat pada kerusakan sel, dapat menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan, dan bisa menimbulkan penyakit jantung, kanker dan diabetes mellitus.

Kamis, 09 Desember 2010

Go Green

Tahukah kamu, Mengapa Styrofoam Berbahaya?

sumber: Om Google

Proses Pembuatan Styrofoam Mencemari Lingkungan
EPA (Enviromental Protection Agency) mengkategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia.

Styrofoam Tidak Ramah Lingkungan
Styrofoam sulit diurai secara biologi dan sulit didaur ulang. Setidaknya dibutuhkan 1000 tahun lamanya agar bumi bisa mendaur styrofoam di tanah.

Styrofoam mengandung Dioctyl Phtalate (DOP)
Adalag yang menyimpan zat Benzena, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem pencernaan, bila menumpuk dan berbalut lemak, inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.

Lembaga dunia seperti World Health Organization's International Agency for Research on Cancer mengkategorikan Styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker).

Baca juga: Mari Kurangi Pemakaian Styrofoam

sumber: Mal Kelapa Gading

Green Festival 2010


Plastik, berbahayakah?

It takes up to 1,000 years for plastic to degrade.

Less than 1% of all plastic bags get recycled.
Plastic bags are known to choke drainage system and clog rivers causing flood.
It is estimated 500 billion plastic bags are sold worldwide every year.
9-15% of waste in landfills are plastics.
More than a million birds and 100,000 marine mammals and sea turtles die every year from eating or getting entangled in plastic.
There are eastimated 46,000 pieces of palstic litter floating in every square mile of ocean.
It its estimated arround 7 millions tons of plastic litter on Pacific Ocean.


Plastik. Semua orang membutuhkan plastik. Keistimewaan plastik adalah proses produksinya memerlukan energi yang jauh lebuh hemat dibandingkan kantong kertas. Keistimweaan yang kedua adalah plastik memiliki bobot yang ringan, praktis, dan tidak mudah pecah. Dengan demikian, yang dilakukan saat ini adalah tidak memusuhi plastik, tetapi menemukan solusi mempercepat proses penguraian plastik, yang awalnya membutuhkan ratusan tahun untuk mengurai, menjadi lebih singkat hanya dalam beberapa tahun saja.

Jika kita melirik ke belakang, kita akan tahu plastik berasal dari jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut yang mati dan mengendap di dasar bumi. Dan pelapukan tersebut akan bertransformasi jasad-jasad renik tersebut menjadi minyak bumi yang menjadi bahan dasar plastik. Banyak informasi dan mitos keliru yang saat ini diketahui masyarakat. Steven Hetges, pakar kimia plastik dari Amerika menyatakan bahwa plastik sesungguhnya tidak membahayakan. Kesimpulan itu diperoleh melalui sebuah penelitian yang dilakukan secara hati-hati oleh pemerintah maupun badan-badan peneliti di dunia.

Di Samudra Pasifik sendiri, kedalaman sampah plastik hampir 150 meter. Kira-kira ada 35 ngeara di sekitar Samudra Pasifik yang mengakhiri sampahnya di Samudra Pasifik. Dan sekitar 90% isi di Samudra Pasifik adalah sampah plastik.


An Inconvenient Truth.

Manusia membutuhkan plastik, tentunya. Sebenarnya sudah lebih dari 50 tahun yang lalu, mereka sudah sadar bahwa plastik akan menjadi musuh publik. Di Amerika sendiri sejak tahun 80-an sudah menerapkan disiplin 3R. Yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Tapi nyatanya, tidak lebih dari 1 % yang berhasil di recycle. Padahal sebenarnya recycle itu bagus. Itupun negara maju. Bagaimana dengan Indonesia?

Kini 5 tahun terkahir, negara mencoba dengan 3R dengan target masyarakat memakai ulang tas tersebut minima; 20 kali. Tapi faktanya, 60% masyarakat tidak memakai lebih dari 1 kali, dan 40% tidak memakai sampai 20 kali. Poinnya, 3R itu tidak solve problem.


Kalau plastik adalah organik, mengapa beracun?

Plastik sesungguhnya berasal dari bahan organik. Lantas kenapa orang pikir itu racun? Itu disebabkan oleh recycling, yang memasukkan kontaminasi. Warna hitam itu kemungkinan benar hasil dari recycle, dan itu sangat beracun karena kontaminasi dari hasil recycle itu sendiri. Seperti contoh lain, botol bayi. Warna asli dari botol tersebut agak burem, dan siapa sih yang mau pakai botol kusam? Maka dari itu dimasukkanlah zat aditif agar botol terlihat bersih. Dan zat aditif itu dapat menghambat pertumbuhan bayi. Buat ibu-ibu, hati-hati dan lebih seleksi lagi dalam memilih botol bayi. Sekali lagi, plastik itu organik. Zat aditiflah yang membuatnya berbahaya.


Is there any solution?

Kini solusi tersebut telah terealisasikan dengan munculnya OXIUM, yakni aditif yang dapat mempercepat terjadinya proses degredasi plastik dalam waktu kurang dari 2 tahun melalui mekanisme oksidasi, thermal, dan fotodegradasi. Pusat-pusat pertokoan yang telah menggunakan OXIUM sebagai shopping bag antara lain Carrefour, Indomaret, Alfamart, Alfa Express, Alfa Midi, SuperIndo, Hero, Giant, Premium Factory Outlet, Guardian, Century, Kemchicks, Zara, Time Zone, Gramedia, dan beberapa lainnya.

OXIUM sendiri telah mendapat Green Label dari INSWA (Indonesia Solid Waste Association), lembaga yang concer dengan masalah sampah dan lingkungan yang berish. Jadi, jangan musuhi plastik, tapi kita tetap bisa bersahabat dengan plastik, asalkan plastik tersebut ramah lingmkungan dan dapat terurai dengan cepat. Dan berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang baik.